Lima Faktor yang Mempengaruhi Ukuran Mr. P

Jakarta: Tergantung pada seorang individu, banyak hal berbeda yang bisa mempengaruhi ukuran panjang dan pertumbuhan penis Anda. Besar-kecilnya penis itu relatif dan berbeda-beda sesuai dengan usia, ras, faktor genetik, kondisi fisik, dan beberapa hal lainnya. Belum ada penelitian yang akurat dalam memperbesar penis dan akibatnya.

Berdasarkan penelitian ukuran alat vital pria Indonesia berada antara 12-15 cm, dengan rata-rata sekitar 12 cm. Bandingkan dengan pria Amerika dengan rata-rata sekitar 15 cm dan pria Brasil dengan rata-rata 15,5 cm. Bahkan pria Afrika mencapai 17 cm. Marilah kita amati apa yang membuat ukuran Mr. P berbeda, bisa jadi pola perilaku kebiasaan yang mempengaruhi ukuran Mr.P Anda, Selasa (10/1).


1. Genetik
Genetika merupakan hal pertama yang bisa menjadi penyebab ukuran penis. Kabar buruknya, Anda sudah pasti tidak bisa mengubah genetik Anda. Selain penis, genetik juga mempengaruhi segala sesuatu di tubuh Anda mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki Anda. Maka dari itu, hal ini bisa dimanipulasi dengan konsumsi zinc pada masa hamil.

Kebutuhan akan zinc sangat mempengaruhi perkembangan organ reproduksi, kurangnya konsumsi zinc akan mempengaruhi perkembangannya secara optimal. Sayangnya, kesadaran mengonsumsi zinc sangat rendah sekali di kalangan ibu hamil. Selain itu konsumsi Zinc harus dikonsultasikan ke dokter selama ibu mengandung.

2. Kesehatan Jantung
Bagaimana bisa jantung mempengaruhi ukuran penis Anda? Sebagai contoh bagi Anda yang memakai alat pemanjang penis. Alat ini bekerja dengan menggunakan traksi yang menyebabkan pembelahan sel dalam jaringan penis. Aliran darah memiliki tingkat besar kontrol atas bagaimana efektifnya alat ini bekerja. Semakin segar darah beroksigen yang mengalir ke penis dan daerah selangkangan, semakin cepat alat pemanjang penis ini dapat bekerja.

Pengaruh kesehatan jantung ini terjadi karena seluruh jaringan tubuh arteri, vena dan pembuluh darah dikendalikan oleh kesehatan jantung. Semakin baik jantung dan pembuluh darah bekerja, semakin banyak darah segar yang akan mengalir di seluruh tubuh Anda. Hal ini mempengaruhi seluruh tubuh Anda, termasuk penis Anda.

Anda dapat meningkatkan faktor ini dengan menjalani gaya hidup jantung sehat. Makan makanan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan melihat anjuran dokter Anda untuk hidup yang lebih baik.

3. Kebiasaan Celana Dalam
Memakai celana dalam ketat sepanjang hari bukan sesuatu yang baik, cobalah hindari memakai celana terlalu ketat, menggantinya dengan celana pendek dan longgar akan lebih baik bagi pertumbuhan dan peredaran darah di sekitar area vital. Cobalah biarkan penis Anda hanya tertutup celana pendek longgar, sehingga perkembangannya lebih optimal.

4. Faktor Sunat
Jangan sunat pada usia masih dalam pertumbuhan, biarkan kulit penis dan penis berkembang lebih dulu. Usia yang tepat saat sunat antara 13-14 tahun. Sunat pada usia dini membuat kulit penis tertarik yang menyebabkan perkembangannya tidak optimal. Kita bisa mencontoh kebiasaan unik bangsa Afrika, khususnya Arab-Sudan, yang sejak remaja sampai dewasa selalu memijat penis mereka, sehingga tidak heran bangsa Afrika dikenal sebagai bangsa ber-penis besar.

5. Suplemen penambah stamina
Meski beberapa suplemen penambah stamina untuk pria itu tidak efektif dan sangat berbahaya, namun ada beberapa yang sangat efektif dalam meningkatkan aliran darah, produksi testosteron, dan meningkatkan energi secara keseluruhan. Anda dapat menemukan suplemen yang terbaik melalui penelitian. Carilah produk yang sudah ditinjau oleh para dokter ahli. Beberapa penis berkualitas hasil proses pemanjangan dengan alat benar-benar merekomendasikan suplemen tertentu.

Untuk suplemen lainnya, minyak ikan juga ternyata mengandung tingkat tinggi omega-3 asam lemak, yang telah terbukti memiliki efek luar biasa pada semua bidang sistem kardiovaskular, termasuk pembuluh darah di daerah selangkangan. Suplemen ini dapat meningkatkan kesehatan jantung Anda sekaligus menjaga pembuluh darah dalam kondisi yang baik.

No comments:

Post a Comment